
Orang bilang sayang itu harus berkorban.Harus mengedepankan atau mengutamakan yang disayang. Berkorban untuk meraih bahagia. Kebahagiaan dengan level paling tinggi. Saling membagi hati dalam kesendirian. Saling berbagi cerita dalam kesepian. Saling berbagi rindu dalam kepekatan malam. Saling menikmati ilusi tetapi enggan melangkah pergi. Saling bertukar mimpi di batas terluar imajinasi (begitu istilah seseorang).
Kebahagiaan tidak datang tiba-tiba, tidak tiba serta merta. Kebahagiaan ada sebab saling menjaga. Kebahagiaan datang saat kita menyayangi seseorang, saat kita mempercayai seseorang. Kebahagiaan tercipta saat kita mencintai seseorang, menjelma saat kita menjaga seseorang. Kebahagiaan akan selalu bersama kita manakala kita selalu sedia bersamanya. Manakala kita tak pernah berharap balasan darinya tentang segala sesuatu yang pernah, sedang, dan akan selalu kita curahkan kepadanya. Kebahagiaan menghampiri saya manakala saya bisa menciptakan seulas senyum di bibirnya. Kebahagiaan menyapa saya manakala saya bisa memecahkan kebekuan bersama tawanya. Kebahagiaan menemani saya manakala saya bisa merengkuhnya sekadar isyaratbahwa ia tak pernah sendiri dalam kesehariannya.
Tapi apakah untuk mendapatkan kebahagiaan itu harus ditukar dengan mengorbankan sesuatu yang namanya dosa? Pengorbanan untuk orang yang kita sayangi mudah-mudahan membuahkan hasil yang bisa dipetik dikemudian hari. Membawa kehidupan yang lebih baik lagi. Bisa lebih mendekatkan diri kita kepada Tuhan. Bahagia dunia akhirat.