
Alloh SWT sudah menjadikan lautan dengan rasa yang asin. Rasa itu tidak berubah dari dulu hingga sekarang dan sampai suatu waktu tertentu (wallohu ‘alam). Alloh juga menjadikan ikan hidup dan berkembang biak di air yang asin itu.
Selagi Ikan itu hidup, asinnya air laut tidak pernah menyerap kedalam daging ikan. Tapi bila ikan itu mati, cukup sekedar direndam dalam air garam, ikan itu sudah berubah jadi ikan yang asin.
Ini suatu analogi ringan tapi mempunyai nilai falsafah hidup yang sangat luhur. Mengapa demikian, karena bisa dijadikan tolak ukur atas keimanan sesorang. Manusia yang senantiasa berjiwa tauhid artinya memiliki kehambaan yang mendalam serta memiliki rasa bertuhan yang tinggi maka dirinya tetap kebal walaupun berada ditengah-tengah berbagai macam kondisi lingkungan, sekalipun ditengah-tengah maksiat atau kemungkaran. Kalau kata Ustad Zainuddin MZ “Zaman boleh berubah tapi akidah jangan goyah”.
Tapi apabila manusia sudah kehilangan iman dan taqwa, sudah luput dari rasa kehambaan dan bertuhan, tanpa dipengaruhi oleh siapa pun dia sendiri akan dilanda nafsu rakus dan buas, menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Dia sendiri yang akan menjadi pencetus pekerjaan mungkar atau maksiat. Nauzubillah.
Memang iman dalam diri seseorang kadang naik kadang turun, tapi jangan sampai hilang. Kata ustadz AF Gozali, iman itu seperti tanaman. Supaya tumbuh subur harus dipupuk dan dipagar. Yakni dipupuk dengan amal soleh dan dipagar dengan ilmu.
Eeee dari ngomongin ikan kok malah ceramah.
Selagi Ikan itu hidup, asinnya air laut tidak pernah menyerap kedalam daging ikan. Tapi bila ikan itu mati, cukup sekedar direndam dalam air garam, ikan itu sudah berubah jadi ikan yang asin.
Ini suatu analogi ringan tapi mempunyai nilai falsafah hidup yang sangat luhur. Mengapa demikian, karena bisa dijadikan tolak ukur atas keimanan sesorang. Manusia yang senantiasa berjiwa tauhid artinya memiliki kehambaan yang mendalam serta memiliki rasa bertuhan yang tinggi maka dirinya tetap kebal walaupun berada ditengah-tengah berbagai macam kondisi lingkungan, sekalipun ditengah-tengah maksiat atau kemungkaran. Kalau kata Ustad Zainuddin MZ “Zaman boleh berubah tapi akidah jangan goyah”.
Tapi apabila manusia sudah kehilangan iman dan taqwa, sudah luput dari rasa kehambaan dan bertuhan, tanpa dipengaruhi oleh siapa pun dia sendiri akan dilanda nafsu rakus dan buas, menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Dia sendiri yang akan menjadi pencetus pekerjaan mungkar atau maksiat. Nauzubillah.
Memang iman dalam diri seseorang kadang naik kadang turun, tapi jangan sampai hilang. Kata ustadz AF Gozali, iman itu seperti tanaman. Supaya tumbuh subur harus dipupuk dan dipagar. Yakni dipupuk dengan amal soleh dan dipagar dengan ilmu.
Eeee dari ngomongin ikan kok malah ceramah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar